Jumat, 20 Juli 2012

BERTARUNGLAH SAMPAI MENANG


1 Timotius 6:11-13; Mazmur 27:3
”Bertandinglah [fight - bertarunglah] dalam pertandingan iman yang benar [the good fight of faith- pertarungan iman yang baik] dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi” (1 Timotius 6:12).
        Bila seorang petinju ingin meraih sabuk bergengsi dunia seperti kelas berat dunia WBC, WBA atau IBF dia harus terlebih dahulu bertarung di atas ring. Hanya mereka yang bisa bertarung dengan bagus dan benar yang bisa menjadi juara dunia tinju di kelas apa saja.  Pertarungan adalah tempat yang tepat untuk membuktikan siapa sang juara dan siapa si pecundang.

        Tahukah Anda, kita juga memiliki pertarungan. Pertarungan yang kita miliki bukan pertarungan tinju atau olah raga lainnya, tetapi pertarungan iman dan kita harus bertarung dengan baik bila kita ingin hidup kita selalu berkemenangan. Kita bertarung bukan untuk merebutkan sabuk atau piala tetapi mempertahankan iman kita. Mengapa? Karena iman yang kita miliki di dalam roh kita dicobai atau ditantang oleh musuh kita [iblis] melalui keadaan, situasi dan masalah yang ada di sekeliling kita. Tujuannya adalah supaya kita tidak mempercayai bahwa janji-janji Allah itu ”Ya” dan ”Amin.”
        Bila Anda membutuhkan kesembuhan atas penyakit Anda tentunya hanya melalui iman Anda bisa mendapatkannya. Tetapi sebelum kesembuhan itu Anda terima, situasi di sekitar Anda sering tidak mendukung iman Anda. Penyakit Anda bukan bertambah baik, tetapi bertambah buruk. Bahkan dokter berkata, ”Penyakit Anda tidak mungkin disembuhkan.” Pada hal iman Anda berkata, ”Oleh bilur-bilur Yesus aku telah disembuhkan.” Bila ini yang sedang terjadi Anda harus mulai ”Bertandinglah [fight - bertarunglah] dalam pertandingan iman yang benar [the good fight of faith - pertarungan iman yang baik].” Anda harus terus menerus berdiri dan menggunakan iman Anda untuk mengalahkan keadaan atau situasi yang bertentangan dengan janji-janji Allah yang Anda percayai sampai apa yang Allah janjikan itu yaitu kesembuhan datang dalam hidup Anda. Itulah yang disebut ”pertarungan iman yang baik.”
        Bukan hanya untuk janji kesembuhan saja, iman Anda bisa dipergunakan untuk semua janji Allah. ”Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: IMAN kita” (1 Yoh. 5:4).
Renungan:
        Iblis tidak perlu Anda kalahkan sebab dia sudah dikalahkan Yesus Kristus 2000 tahun lalu. Bagian Anda sekarang adalah mendesak dia (iblis) dengan segala triknya untuk keluar dari zona berkat-berkat Allah yang telah disediakan bagi Anda. Jangan biarkan dia menipu Anda!
Iman yang sejati adalah iman yang mengalahkan dunia.

Minggu, 01 Juli 2012

MANA LEBIH AJAIB?



Baca: Yohanes 20:19-29

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yohanes 20:29)


Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 1-4


Ketika belia, Corrie ten Boom (wanita Belanda yang banyak menyelamatkan kaum Yahudi dari kekejaman Nazi) mendengar Sadhu Sundar Singh bersaksi. Ketika kecil, Sadhu pernah membenci Yesus, membakar Alkitab, melempari misionaris dengan lumpur. Ia meminta Tuhan menampakkan diri jika Dia memang ada. Sadhu ingin tahu apa benar ada surga dan kehidupan setelah mati. Untuk membuktikannya, ia berpikir harus mati dulu. Maka, ia berencana menabrakkan diri pada kereta api yang melaju. Tiba-tiba cahaya menyilaukan melingkupinya. Dan, seorang laki-laki bertanya, sampai kapan ia akan menyangkal Tuhan yang telah mati baginya. Sadhu melihat lubang di tangan laki-laki itu.

Mendengar kesaksian itu, Corrie ingin mengalaminya juga, agar hidupnya mengiring Tuhan tak ”membosankan”. Namun, saat Corrie menyampaikan hal ini, Sadhu menjawab bahwa sesungguhnya pengalaman Corrie lebih ajaib dibanding pengalamannya: ”Saya harus melihat Yesus supaya bisa percaya, sedangkan Anda sudah memercayai Dia tanpa harus melihat.”

Kata Yesus kepada Tomas: ”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yohanes 20:29). Sedikit murid bisa bertemu Yesus secara langsung. Namun, lebih banyak yang tak bertemu langsung. Itu sebabnya teguran Yesus kepada Tomas mewakili setiap kita yang belum pernah melihat Tuhan kasatmata. Tuhan menegaskan bahwa bukan itu yang terpenting. Melainkan, apakah kita sungguh bersuka karena Tuhan kita ada dan hidup. Dan, secara pribadi mengalami bagaimana Dia hadir serta dekat dengan kita—dalam peristiwa besar maupun kecil di hidup kita —AW

APAKAH TUHAN TAMPAK SECARA KASAT MATA ATAU TIDAK
YANG TERPENTING DIA ADA, DEKAT, BAHKAN MELINGKUPI KITA