Sejarah singkat
PERMATA
Tahun 1906 datang Pdt. G. Smith dan membuka Kweekschool (Sekolah Guru) di Berastagi. Sekolah ini kemudian dipindahkan ke Raya. Pada tahun 1920
sekolah tersebut ditutup dan guru-guru sekolah yang telah terdidik
ditempatkan di desa-desa menjadi guru untuk mengabarkan Injil.[1] Prof. Dr. H. Kraemer yang meninjau tempat-tempat zending di daerah Karo pada tahun 1939
mengusulkan agar dalam waktu sesingkat-singkatnya Jemaat Karo
dipersiapkan berdiri sendiri. Dalam rangka kemandirian ini,
tenaga-tenaga pribumi disekolahkan untuk menjadi pendeta. Selain itu,
ditunjuk majelis-majelis Jemaat yang sudah mampu. Pada tahun 1940, dua Guru Injil P. Sitepu dan Th. Sibero dikirim ke sekolah pendeta di seminari HKBP, Sipoholon.[1]
Pada periode ini, berkembang pula pergerakan muda-mudi di tengah-tengah Gereja dengan nama Christelijke Meisjes Club Maju (CMCM) untuk kaum perempuan dan Bond Kristen Dilaki Karo (BKDK) untuk kaum laki-laki di kalangan pemuda Kristen Karo.[1] Kedua pergerakan ini dapat dikatakan sebagai embrio lahirnya perkumpulan pemuda-pemudi GBKP, yang disebut Persadan Man Anak Gerejanta (PERMATA).[1] Pengesahan dan peresmian PERMATA dilaksanakan oleh Moderamen GBKP pada tanggal 12 September 1948, yang diperingati sebagai hari jadi PERMATA GBKP (Rapat Permata yang pertama tanggal 25 Mei 1947 ; kedua tanggal 18 Juli 1948 .[1]
Guru Injil yang disekolahkan ke Seminari Sipoholon (Tarutung)
menyelesaikan studinya pada pertengahan sidang Sinode Pertama, yang
menetapkan nama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Sibolangit tanggal
23 Juli 1941.[1] Pada saat yang sama, ada penahbisan dua orang pendeta pertama dari suku Karo, yaitu Pdt. Palem Sitepu dan Pdt. Thomas Sibero.[1] Pada sinode pertama ini juga, Tata Gereja GBKP yang pertama dan ketua Moderamen GBKP, Pdt. J. van Muylwijk ditetapkan.[1] Sekretaris Moderamen adalah Guru Lucius Tambun (periode 1941-1943
). Pdt. P. Sitepu ditempatkan di Tiga Nderket, sebagai wakil ketua
Klasis untuk daerah Karo Gugung (Dataran Tinggi) serta Pdt. Th. Sibero
di Peria-ria, sebagai Wakil Ketua Klasis daerah Karo Jahe.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen berarti Tanggapan. Terima Kasih :) Gbu